JIKA SAYA MENJADI CEO GROUP BAKRIE

Sebelumnya saya infokan artikel ini saya buat karena ingin mencoba mengkomunikasi ide saya yang mungkin perlu waktu khusus agar lebih berbobot, jadi karena kesibukan pekerjaan sehingga saya ada waktu setengah hari untuk menyusun strategy ini. dan juga untuk berpartisipasi dalam  http://aninbakrie.com/lomba_blog/index.php?action=success
Pertama tama saya kumpulkan semua team untuk melakukan brain storming mengenai masalah masalah yang dihadapi selama ini dan alternative alternative pemecahannya.
Kemudian mengatur kunjungan ke beberapa unit bisnis untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan sambil mencari masukan dari level bawah mengenai kondisi dilap sebenarnya kayak apa.
Melakukan mapping permasalahan permasalahan yang terjadi di setiap unit bisnis.
Mulai mengevaluasi orang orang yang kompetence maupun yang tidak kompetence untuk di berikan project project yang sesuai dengan kompetensinya masing masing.
Dalam satu team idealnya berisi orang orang yang satu visi untuk saling mendukung program kerja yang akan dibuat untuk mencapai dari target perusahaan.
jika ada anggota team mempunyai kompetency yang bagus tapi hasil output kurang sesuai harapan maka kita perlu buat program training meliputi training yang sesuai kebutuhan.

TOR SWOT
Yang dimaksud dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Strengths: Memaparkan apa saja kekuatan dan sisi positif yang dimiliki Group Bakrie sebagai kelompok usaha yang besar dan sudah 70 tahun. Sebagai CEO apa strategi anda dengan memanfaatkan kekuatan tersebut.
1.      Bakrie Group mempunyai nama besar dengan jaringan bisnis dari berbagai industry baik industry COAL, Oil and Gas, Metal, Property, Telco, Infrastrukture dan Media, hal ini sangat membantu Image Building Corporate baik mengenai merek, maupun kekuatan financial dari Bakrie Group.
2.      Mempunyai program CSR yang berkelanjutan, misalnya: KPC melakukan konservasi Orangutan dan Univ Bakrie Komitment Go Green dengan membangun gedung Energy Plus, Forum SR Bakrie Gelar Sharing Session II/2012 di BMF dll.
3.       

Strategy:
1.      Membangun sinergi antara masing-masing perusahaan dalam Group Bakrie, misalkan Semua Group Bakrie diwajibkan menggunakan Esia untuk komunikasi internal maupun external. Synergy ini akan saling mensupport pertumbuhan perusahaan.
2.      Sinergi Human Capital, membuka peluang untuk setiap staff Bakrie Group yang berprestasi untuk di promosikan di perusahaan lain dalam Group Bakrie. Hal ini diatur dengan mekanisme yang teratur dan terukur, misalnya dengan membuat program Talent Pool, semua karyawan yang berpotensi untuk promosi ditampung dalam wadah Talen Pool ini dengan syarat-syarat dan proses kompetensi yang sudah ditentukan.
Untuk mengakomodir anak anak muda yang berprestasi dan menigkatkan career mereka kedepannya maka dibuatlah Talent Pool dimana berisi orang orang yang memenuhi kreteria untuk menduduki jabatan tertentu di GROUP Bakrie. Talent Pool ini sebagai wadah untuk menampung para Talent Pilihan yang sudah di saring sebelumnnya oleh team human Capital sebagai kandidate yang akan mendapat promosi jabatan jika perusahaan mebutuhkan kualifikasi yang cocok dengan mereka. Sehingga departemen terkaitpun akan mudah mencari leader yang sesuai dengan pos yang dibutuhkan dalah waktu yang tidak lama. Disamping akan memotivasi para karyawan level bawah untuk saling berprestasi agar masuk dalam daftar talent Pool tsb.
Untuk memonitor kinerja staff perlu menggunan tool- tool yang relevan khususnnya untuk sales dan marketing. agar kegiatan team sesuai harapan management maka perlu monitoring activity, monitoring ini dibantu dengan tool antara lain Five Ways, tool ini untuk membantu mendisiplinkan staff terhadap pekerjaan yang harus dilakukan. kemudian di dukung dengan Tool 4 DX ( yaitu untuk melengkapi apa yang sdh di lakukan dalan Five ways agar bisa dilakukan secara konsistant.

3.      Mengkomunikan Keunggulan perusahaan ini ke public baik melalu perusahaan media dalam Group Bakrie, maupun di luat Group Bakrie, sehingga sangat perlu untuk tetap menjaga hub baik dengan semua media.    

Weaknesses: Memaparkan kekurangan-kekurangan yang selama ini ada di Group Bakrie. Bagaimana sebagai CEO anda memperbaiki, apa strategi anda, bagaimana solusi anda menepis isu-isu yang selama ini melingkupi Group Bakrie? Berikan usulan anda.
1.      Banyak Issue negative yang muncul di masyarakat mengenai masalah-masalah anak perusahanan Group Bakrie yang tidak mengutamakan kepentingan masyarakat, misalnya kasus Lapindo.
2.      Banyak Issue mengenai sangkut paut bisnis Group Bakrie dengan politik karena bapak Abu Rizal Bakrie menjadi Ketua Golkar.
3.         
Strategy:
1.      Meningkatkan aktivitas yang berhubungan dengan social responsibility di setiap lokasi perusahaan Bakrie Group, sehingga masyarakat sekitar akan merasa bahwa bakrie Group banyak memperhatikan kepentingan mereka.
2.      Meningkatkan hub baik dengan semua media agar hal hal positive juga akan mereka publikasi tidak hanya hal-hal negative saja.
Opportunities:Apa saja peluang-peluang Group Bakrie ke depan menurut anda? Apa yang bisa anda ambil untuk mengembangkan kelompok usaha ini dari peluang-peluang itu.
1.      Industry Digital (IT) sangat berkembang pesat misalnya Content Development, Aplikasi dll.
2.      Agro business juga semakin pesat tidak hanya di Palm Oil saja tapi pertanian dan peternakan juga berkembang pesat.
Strategy:
1.       Melakukan respon yang cepat terhadap peluang yang ada agar tidak diambil oleh competitor
2.      Membuat suatu unit bisnis tersendiri yang bertugas untuk pengembangan peluang peluang bisnis yang ada.
Threats: Ancaman-ancaman apa yang kira-kira akan dihadapi group ini? Bagaimana sebagai CEO anda mengatasi hal itu. Bagaimana solusi cerdas dalam menghadapinya?
  1. Boikot terhadap bisnis Bakrie Group yang tidak memperhatikan kepentingan rakyat.
  2. Brand Image Corporate akan melemah (jelek) sehingga akan berdampak pada kelangsungan bisnis jangka panjang.

Strategy:
1.       Meningkatkan Social Responsibility Program yang lebih mengenai kepada kepentingan masyarakat, misalnya pembangunan jalan, fasilitas umum, sekolah, puskesmas dll.
2.       Mengkomunikasikan program-program CSR secara berkesinambungan.


http://formulabisnis.com/?id=akhmatf

Marketing Based Psychology

Sekian tahun bekerja di dunia sales dan pemasaran sangatlah membantu dalam menganalisis perilaku konsumen, bagaimana konsumen itu memutuskan untuk membeli product yang kita tawarkan ataupun konsumen itu tertarik berkerjasama dengan program partnership yang kita tawarkan.

Dari  sekian banyak kolega yang didekati untuk bisa berkerjasama ataupun membeli product yang kita tawarkan memang pertimbangan utama untuk memutuskan menerima tawaran kita, ada yang dalam waktu satu bulan langsung menerima dan ada yang memerlukan satu tahun dan bahkan lebih.

Semua proses pengambilan keputusan itu tidak terlepas dari perilaku konsumen. Dalam ilmu psikologi gudangnya mempelajari ilmu perilaku baik itu perilaku manusia sebagai konsumer, perilaku manusia dalam industry, kepribadian manusia, kognitive manusia dll. Ilmu ilmu itu secara teoritik di campus sebagai ilmu yang mempunyai jalur masing masing, misalnya  psikologi konsumen sebatas ilmu yang mempelajari perilaku konsumen atau juga mengenai consumerisme, lalu psikologi kognitive lebih menekankan pada bagaimana bagian bagian otak manusia yang mempengaruhi gejala penyakit klini sehingga terkenalnya psikologi kognitive adalah cocok bagi mereka yang ingin terjun di dunia Klinis, padahal pelajaran mengenai kognitive ini kalo di perdalah sangat berguna di dunia pemasaran, gaimana otak manusia itu bisa mencerna informasi sehingga strategy pemasaran bisa tepat sasaran sesuai dengan proses berkerjanya otak, hal ini akan sangat bagus jika dilegkapi dengan hasil riset dan hasil riset ini nilainya bisa milyaran rupiah jika kita bisa mengemas dalam bentuk yang menarik calon pembeli.

Disamping hal hal yang saya sebutkan diatas,masih banyak lagi hal hal yang terkait antara ilmu pemasaran dengan psikology, misalnya hal hal yang berhub dengan warna, psikology sosial, kepribadian, dll.

Dari pengalaman itu menimbulkan pemikiran kenapa kita tidak mengkaji secara spesifik hal hal yang terkait dengan pemasaran yang didukung oleh ilmu psikologi?

Saya rasa sekian dulu awal dari unek-unek mengenai kolaborasi dua ilmu yaitu Marketing dan Psychology.


Regards

Akhmat Furqon,S.Psi,MM
http://formulabisnis.com/?id=akhmatf